KOMPAS BAGIAN I
kita amati, jarum pada kompas selalu menunjuk ke arah utara dan selatan. Hanya saja arah utara dan selatan tersebut mengalami penyimpangan. Ini akibat adanya arus listrik di sekeliling (yang mengakibatkan adanya medan magnet) sehingga menarik jarum untuk mengalami penyimpangan dari arah utara dan selatan kutub Bumi. Besarnya penyimpangan sebanding dengan besarnya arus listrik atau medanmagnet yang terjadi. Para penjelajah yang terbiasa menggunakan kompas, sudah memahami adanya fenomena penyimpangan ini. Dengan demikian, ketika akan menentukan arah, mereka akan memperhitungkan pula adanya penyimpangan ini. Mereka tetap dapat menentukan arah dengan tepat. Kompas saat ini sudah semakin berkembang baik untuk digunakan, terutama oleh orang yang kerap melakukan perjalanan di laut, dengan ditemukannya kompas yang tidak dipengaruhi oleh medan magnet Bumi. Pada dasarnya, kegunaan kompas adalah untuk menentukan arah utama yang dituju.Selain itu, kompas juga dapat digunakan untuk menentukan suatu posisi berdasarkan garis bujur Bumi (digunakan bersama dengan sextan) dan menentukan posisi berdasarkan garis lintang Bumi (digunakan bersama dengan kronometer). Kompas dapat dikatakan sebagai cikal bakal alat untuk menentukan posisi seperti yang kita kenal sekarang ini dengan nama GPS (Global Positioning System).
Sejarah Kompas
sejenis kompas pertama kali digunakan oleh Bangsa Cina Kuno sekitar tahun 247 SM. Selanjutnya digunakan sebagai alat bantu pada pelayaran sekitar abad ke-11. Selanjutnya, orang mulai menggunakan kompas-kering yang digunakan sekitar abad ke-14 di Eropa.Sedangkan Bangsa Arab telah menggunakan alat sejenis kompas pada sekitar abad ke-13. Pada masa awal pemakaiannya, kompas digunakan sebagai penentu posisi, tujuan, dan arah untuk penjelajahan laut yang dilakukan oleh bangsa-bangsa tersebut.Adapun Bangsa Arab dahulu menggunakan kompas pula untuk menentukan arah kiblat yang digunakan sebagai arah melakukan ibadah salat.Jika cukup mendapat sinar matahari, saat itu kompas digunakan pula untuk menentukan posisi suatu tempat (garis lintang dan garis bujur). Selain untuk penjelajahan laut, mereka juga menggunakan kompas untuk menentukan arah pembuatan gedung-gedung (abad ke-12 di Eropa) dan pembentukan terowongan pada pertambangan (abad ke-13 dan abad ke-15 di Eropa).
Jenis-Jenis Kompas
Jenis-jenis kompas yang digunakan terdiri atas jenis yang sama seperti yang pernah digunakan oleh para pelopor dahulu, serta jenis kompas modern yang banyak digunakan sekarang ini. Jenis-jenis kompas yang pernah digunakan oleh para pelopor terdiri atas kompas kering atau dry compass (mulai digunakan di Eropa abad ke-14), kompas dengan arah tetap atau bearing compass (mulai digunakan di Eropa abad ke-18), dan kompas cair atau liquid compass (mulai digunakan di Eropa abad ke-17). Jenis-jenis kompas yang pernah dipakai oleh para pelopor ini mempunyai ciri khusus, yaitu terdapat selaput yang fleksibel untuk mengatur ruang hampa udara yang ada di dalam tabung kompas ketika terjadi perubahan ketinggian atau suhu. Adapun kompas yang sering digunakan sekarang ini terdiri atas jenis kompas ibu jari atau thumb compass (kompas yang biasa dipakai untuk penunjuk arah pada kegiatan olahraga), gyro-kompas atau gyrocompass yang hampir mirip dengan giroskop (menggunakan tenaga listrik untuk menggerakkan jarumnya), dan kompas dengan arah tetap (seperti yang terdapat pada jam tangan, telepon selular, atau alat-alat yang menggunakan tenaga listrik lainnya). Ada pula jenis kompas dengan kegunaan khusus, misalnya menentukan arah kiblat untuk melakukan ibadah salat.
MACAM-MACAM KOMPAS
Ada banyak macam kompas yang dapat dipakai dalam kegiatan di alam, tentunya masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya. Macam kompas yang digunakan antara lain : Kompas Prisma, Kompas Lensa dan Kompas Silva (Kompas Orientasi). Namun pada dasarnya fungsi kompas adalah sama, yaitu :
- Mengetahui arah
- Membidik sasaran
Macam-macam kompas yang digunakan untuk navigasi adalah:
1. Kompas Lensa
Kompas Lensa merupakan kompas yang dilengkapi dengan lensa biconcav untuk mempermudah dalam pembacaannya.Bahan lensa ini dapat dari logam maupun dari fiber.
- Keringanannya sehingga mudah untuk dibawa dan digunakan, selain harganya yang cukup murah.
- Memiliki pengait untuk memudahkan dalam mendatarkan kompas.
Kekurangannya adalah :
- Piringan kompas mudah sekali bergerak sehingga mempersulit kita dalam penghitungan besar sudut kompas.
- Skala pada kompas tiap strip mewakili dua skala, validitas pengukuran besarnya sudut kompas kurang, terutama untuk pengukuran sudut kompas dengan angka ganjil, pengukurannya berdasarkan perkiraan saja.
2. Kompas Silva
Kompas ini sering disebut juga Kompas Orientasi, ini disebabkan oleh kemudahan penggunaan kompas ini untuk orientasi medan. Kompas ini memiliki tanda panah penyesuai yang terdapat di dasar piringan kompas, dilengkapi pula dengan cermin.Selain itu disekitar piringan kompas terdapat konektor dan penggaris.
Kelebihannya adalah :
- Memiliki cermin untuk memudahkan dalam pembacaan dan pembidikan · Dilengkapi dengan penggaris (dalam cm dan inchi). · Untuk jenis tertentu memiliki kaca pembesar dan konektor untuk peta berskala I : 50.000 dan I : 25.000. · Untuk jenis tertentu dilengkapi dengan lensa pembidik. · Dapat digunakan untuk mengukur besar sudut peta (pengganti busur derajat).
Kekurangannya adalah :
- Untuk membuat kompas terdebut datar kita harus menggunakan alat bantu yang datar. · Bila membidik besar sudut kornpas tidak dapat langsung diketahui.
3. Kompas Prisma
Kompas Prisma Kompas ini memiliki prisma pada bagian dekat pengait. Kompas ini terbuat dari bahan logam, dengan jarum kompas mengandung zat phosphoric yang akan memudahkan pembacaan sudut bila pada tempat gelap.
- Besar sudut bidikan bisa langsung di baca melalui prisma.
- Dapat langsung diketahui azimuth dan back azimuthnya.
- Mudah digunakan,
- mudah didatarkan.
Kekurangannya adalah :
- Terbuat dari logam sehingga berat.
Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Sebelum Menggunakan KOMPAS
- Set semua kompas yang akan dipakai (seragamkan dengan kompas yang standar). Untuk checking yang paling mudah yaitu kita pergi ke titik Triangulasi, dengan catatan daerah tersebut telah kita ketahui SPM-nya (misal 0° 00' 00"). Plot salah satu tanda medan yang terlihat jelas dari Triangulasi dan juga terdapat di peta, catat besar sudut petanya, misal 50'. · Untuk kompas standar, besar sudut kompas bila kita membidik tanda medan tersebut dan' titik Tnangulasi juga harus sebesar 50'. (Catatan : Cara kita membidik dan plotting sudah benar).
- Perhatikan angka-angka pembagian derajat yang terdapat pada piringan kompas (untuk keseragaman sebaiknya menggunakan kompas dengan pembagian derajat sampai 360°). Bila kita menggunakan kompas dengan pembagian derajat 6400, maka di lapangan kita harus menghitung lagi.
- Carilah tempat terbuka, sehingga tanda-tanda medan terlihat dengan jelas.
- Buka dan letakkan peta pada bidang datar.
- Setelah kompas 0" atau 360" , dan diatas peta yang posisi sejajar dengan garis-garis bantu orientasi pada kompas dengan sumbu Y peta.
- Putar peta (jangan merubah posisi kompas) dan hentikan bila grid/sumbu -r peta sudah segans dengan jarurn kompas. Dengan demikian letak peta telah sesuai dengan arah utara (mengutarakan peta).
- Cari tanda moment yang paling menonjol, kemudian cocokkan dengan peta dan beri tanda.
- Orientasi medan dengan kompas Untuk mengetahui posisi kita saat berada di alam bebas, yang penting untuk dilakukan adalah menentukan arah mata angin (U,S,B dan T), lalu menentukan arah utara peta. Setalah itu menentukan posisi kita dengan pasti. Ada 2 cara yang dapat digunakan untuk menentukan posisi kita, yaitu :
- Resection Resection Adalah menentukan posisi kita pada peta, langkahnya adalah :
- Lihat dan perhatikan tanda medan yang mudah dikenal di lapangan, seperti puncak bukit, pegunungan, tikungan potong, sungai ataupun tebing.
- Lakukan orientasi (sesuai dengan bentang alam), kemudian cocokkan dengan peta. Bidikkan kompas dari posisi anda berdin ke salah satu tanda medan yang terlihat dan dikenal, baik di peta maupun di medan. Misalkan tanda medan adalah puncak bukit X, dengan sudut kompas sebesar 130°, maka sudut peta adalah 130° + 180° = 310° (Back A.: imuth)
- Dengan menggunakan busur derajat dan penggaris, polakanibuatlah garis dari titik sasaran dengan acuan besar sudut peta.
- Lakukan hal yang sama dengan titik kedua, misal Y. Bila kita melakukannya benar maka akan didapalkan tititk perpotongan antara kedua garis tersebut.
- Titik perpolongan itulah posisi kita di peta.
- Intersection Intersection Adalah menetukan posisi orang lain/tempat lain, langkahnya adalah:
- Lihat dan perhatikan tanda medan yang mudah dikenal di lapangan, seperti puncak bukit, pegunungan, tikungan potong, sungai ataupun tebing.
- Lakukan orientasi (sesuai dengan bentang alarn), kemudian cocokkan dengan peta. Bidikkan kompas dari posisi anda berdin(letaknya sudah pasti diketahui di medan dan di peta) ke saran bidik. Misal tempat anda berdiri adalah X, dengan hasil bidikan sebesar 130' terhadap sasaran.Maka sudut peta adalah 130° (Azimuth).
- Dengan menggunakan busur derajat dan penggaris, polakan/buatlah garis dari titik sasaran dengan acuan besar sudut peta. Lakukan hal yang sama dengan tempat yang kedua, misal Y. Bila kita melakukannya benar maka akan didapatkan tititk perpotongan antara kedua garis tersebut (Usahakan selisih sudut antara X dan Y antara 30° - 150°).
- Titik perpotongan itulah posisi kita di peta
- Orientasi medan tanpa peta dan kompas Bila kita berada di alam bebas tanpa membawa peta dan kompas, kita dapat menggunakan tanda-tanda alam untuk menunjukkan arah perjalanan kita, diantaranya adalah :
- Matahari Hanya dapat digunakan pada slang hari, yaitu mengetahui arah barat dan timur,
- Bintang Pada malam hari dapat menggunakan bintang untuk mengetahui arah perjalanan kita, antara lain:
- Bintang Pari menunjukkan arah selatan
- Bintang Orion menunjukkan arah timur dan barat
- Tanda-tanda lain Tanda-tanda lain yang dapat digunakan antara lain Kuburan orang Islam membujur kearah utara - selatan Masjid menghadap kearah barat – timur
A. ORIENTASI PETA
Sebelum masuk daerah operasi, terlebih dahulu anda harus mengenal tanda medan yang nantinya akan anda jumpai di lapangan. Tanda medan itu dapat di interpretasikan di peta yang nantinya akan dipergunakan, misal : titik ketinggian dan nama punggunungan, sungai, jurang dan lain-lain (dapat tanya penduduk).Perlu diperhatikan dan diingat, bahwa tanda medan akan berubah bentuknya bila dilihat dari titik kedudukan yang berlainan, maka dalam hal orientasi perlu hati-hati.
Orientasi Peta adalah meng-Utara-kan peta atau dengan kata lain menyesuaikan letak peta dengan bentang alam yang kita hadapi. Hal ini merupakan cara/prosedur yang pertama kali harus dilakukan bila kita akan melakukan orientasi peta dan medan, langkahnya adalah :
Cari tanda medan sebanyak mungkin sehingga anda sudah mulai paham dengan daerah tersebut dan sudah dapat memperkirakan posisi anda di peta.
B. ORIENTASI MEDAN
Orientasi Medan Merupakan cara untuk membaca kenampakan medan dan disesuaikan dengan peta, juga untuk mengetahui arah dan posisi kita di lapangan. Ada dua cara orientasi medan, yaitu:Intersection bisa dilakukan bila sasaran bidik dapat kita melihat dari dua tempat yang berbeda, dengan jelas. Intersection dapat pula dilakukan hanya dengan satu tanda medan atau ttitik ketinggian, bilamana orang yang kita bidik berada pada tepi Jurang, tepi sungai, Jalan setapak yang ada di peta atau di garis pantai, dan sebagainya.
Baca Juga Artikel lainya yang terkaitTeknik Pemetaan
* Tablet Template Design by: CuerosbhelatoS *
Posting Komentar