X
X
X
Blogspot Search®
X
Blog Archive®

❖ PERATURAN BARIS BARIS (P.B.B)

Salam Pramuka...!

Sebelumnya perlu Kakak ketahui postingan kali ini didapat dari berbagai sumber, hasil dari brosing di internet, comot sana comot sini, jadi kalau mau di masukin sumber aslinya bisa puluhan, tapi secara garis besar isinya semuanya hapir sama yaitu mengacu pada Peraturan PBB-TNI AKMIL, Nomor: SKEP/23/III/2002. tapi secara khusus sudah di edit oleh PB(permuka berbagi) tapi tenang ja … PB tidak merubah inti dari isinya sama sekali.
Peraturan Baris Berbaris yang digunakan di lingkungan Pramuka ada dua macam yakni Baris berbaris menggunakan tongkat dan tanpa tongkat. Untuk baris berbaris menggunakan tongkat memiliki tata cara tersendiri di lingkungan Pramuka, namaun kali ini penulis hanya akan membahas tentang PBB tanpa tongkat.
Apa itu Baris Berbaris ?

a.  Pengertian
berbaris adalah suatu ujud latuhan fisik, yang diperlukan guna menanamkan kebiasaan dalam tata cara kehidupan yang diarahkan kepada terbentuknya suatu perwatakan tertentu.
b. Maksud dan Tujuan
  1. Guna menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas, rasa disiplin dan rasa tanggung jawab.
  2. Yang dimaksud dengan menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas adalah mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan oleh tugas pokok, sehingga secara jasmani dapat menjalankan tugas pokok tersebut dengan sempurna.
  3. Yang dimaksud rasa persatuan adalah adanya rasa senasib sepenanggungan serta ikatan yang sangat diperlukan dalam menjalankan tugas.
  4. Yang dimaksud rasa disiplin adalah mengutamakan kepentingan tugas di atas kepentingan pribadi yang pada hakikatnya tidak lain daripada keikhlasan penyisihan pilihan hati sendiri.
  5. Yang dimaksud rasa tanggung jawab adalah keberanian untuk bertindak yang mengandung resiko terhadap dirinya, tetapi menguntungkan tugas atau sebaliknya tidak mudah melakukan tindakan-tindakan yang akan dapat merugikan.

1. Aba-aba
a.  Pengertian
Aba-aba adalah suatu perintah yang diberikan oleh seseorang Pemimpin kepada yang dipimpin untuk dilaksanakannya pada waktunya secara serentak atau berturut-turut.
b.  Macam aba-aba
Ada tiga macam aba-aba yaitu :
  1. Aba-aba petunjuk
  2. Aba-aba peringatan
  3. Aba-aba pelaksanaan
  1. Aba-aba petunjuk dipergunakan hanya jika perlu untuk menegaskan maksud daripada aba-aba peringatan/pelaksanaan.
  2. Contoh:
    1. Kepada Pemimpin Upacara-Hormat - GERAK
    2. Untuk amanat-istirahat di tempat - GERAK

  3. Aba-aba peringatan adalah inti perintah yang cukup jelas, untuk dapat dilaksanakan tanpa ragu-ragu.
  4. Contoh:
    1. Lancang kanan - GERAK  (bukan lancang kanan
    2. Istirahat di tempat - GERAK (bukan ditempat istirahat)

  5. Aba-aba pelaksanaan adalah ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan aba-aba pelaksanan yang dipakai ialah:
    1. GERAK
    2. JALAN
    3. MULAI

      1. GERAK
      2. Adalah untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan tanpa meninggalkan tempat dan gerakan-gerakan yang memakai anggota tubuh lain.
        Contoh:
        • Jalan ditempat                          - GERAK
        • Siap                                        - GERAK
        • Hadap kanan                           - GERAK
        • Lencang kanan                         - GERAK

      3. JALAN
      4. Adalah utuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan dengan meninggalkan tempat.
        Contoh:
        • Haluan kanan/kiri                     - JALAN
        • Dua langkah ke depan              - JALAN
        • Satu langkah ke belakang          - JALAN

        Catatan:
        Apabila gerakan meninggalkan tempat itu tidak dibatasi jaraknya, maka aba-aba harus didahului dengan aba-aba peringatan –MAJU
        Contoh:
        • Maju                                        - JALAN
        • Haluan kanan/kiri                      - JALAN
        • Hadap kanan/kiri maju               - JALAN
        • Melintang kanan/kiri maju          - JALAN
        Tentang istilah:
        • Pada dasarnya digunakan sebagai aba-aba peringatan terhadap pasukan dalam keadaan berhenti.
        • Pasukan yang sedang bergerak maju, bilamana harus berhenti dapat diberikan aba-aba HENTI.
        Misalnya:
        • Ada aba-aba hadap kanan/kiri maju - JALAN karena dapat pula diberikan aba-aba : hadap kanan/kiri henti GERAK.
        • Ada aba-aba hadap kanan/kiri maju-JALAN karena dapat pula diberikan aba-aba : hadap kanan/kiri henti GERAK.
        • Balik kanan maju/JALAN, karena dapat pula diberikan aba-aba : balik kana henti-GERAK.

        Tidak dapat diberikan aba-aba langkah tegap maju JALAN, aba-aba belok kanan/kiri maju-JALAN terhadap pasukan yang sedang berjalan dengan langkah biasa, karena tidak dapat diberikan aba-aba langkah henti-GERAK, belok kanan/kiri-GERAK.

        Tentang aba-aba : “henti”
        Pada dasarnya aba-aba peringatan henti digunakan untuk menghentikan pasukan yang sedang bergerak, namun tidak selamanya aba-aba peringatan henti ini harus diucapkan.
        Contoh:
        Empat langkah ke depan –JALAN, bukan barisan – jalan. Setelah selesai pelaksanaan dari maksud aba-aba peringatan, pasukan wajib berhenti tanpa aba-aba berhenti.
      5. MULAI
      6. Untuk dipakai pada pelaksanaan perintah yang harus dikerjakan berturut-turut.
        Contoh:
        • hitung                           - MULAI
        • tiga bersaf kumpul         - MULAIA.
A. Cara memberi aba-aba
  1. Waktu memberi aba-aba, pemberi aba-aba harus berdiri dalam sikap sempurna dan menghadap pasukan, terkecuali dalam keadaan yang tidak mengijinkan untuk melakukan itu.
  2. Apabila aba-aba itu berlaku juga untuk si pemberi aba-aba, maka pemberi aba-aba terikat pada tempat yang telah ditentukan untuknya dan tidak menghadap pasukan.
  3. Contoh :
      Kepada Pembina Upacara – hormat – GERAK

Pelaksanaanya :
  • Pada waktu memberikan aba-aba mengahdap ke arah yang diberi hormat sambil melakukan gerakan penghormatan bersama-sama dengan pasukan.
  • Setelah penghormatan selesai dijawab/dibalas oleh yang menerima penghormatan, maka dalm keadaan sikap sedang memberi hormat si pemberi aba-aba memberikan aba-aba tegak : GERAK dan kembali ke sikap sempurna.(tidak menghadap pasukan)


  • Pada taraf permulaan latihan , aba-aba yang ditujukan kepada pasukan yang sedang bergerak (berjalan/berlari), aba-aba pelaksanaannya harus selalu bertepatan dengan jatuhnya salahsatu kaki tertentu yang pelaksanaan geraknya dilakukan dengan tambahan : satu (satu) langkah pada waktu berjalan atau tiga (tiga)langkah pada waktu berlari.
  • Pada taraf lanjutan, aba-aba pelaksanaan dapat diberikan bertepatan dengan jatuhnya kaki yang berlawanan yang pelaksanaan gerakannya dilakukan dengan tambahan dua langkah pada waktu berjalan atau empat langkah pada waktu berlari, kemudian berhenti atau maju dengan mengubah bentuk dan arah pada pasukan.
  • Semua aba-aba diucapkan dengan suara nyaring, tegas dan bersemangat.
  • Pemberian aba-aba petunjuk yang dirangkaikan dengan aba-aba peringatan dan pelaksanaan, pengucapannya tidak diberi nada.
  • Pemberian aba-aba peringatan wajib diberi nada pada suku kata pertama dan terakhir. Nada suku kata terakhir diucapkan lebih panjang menurut besar kecilnya pasukan. Aba-aba pelaksanaan senantiasa diucapkan dengan cara yang di“hentakkan”.
  • Waktu antara aba-aba peringatan dengan aba-aba pelaksanaan diperpanjang sesuai dengan besar kecilnya pasukan dan atau tingkatan perhatian pasukan (konsentrasi perhatian). Dilarang memberikan keterangan-keterangan lain di sela-sela aba-aba pelaksanaan.
  • Bila ada suatu bagian aba-aba yang diperlukan pembetulan, maka dikeluarkan perintah “ulangi”.

  • * Tablet Template Design by: CuerosbhelatoS *
    X

    Posting Komentar